Kamis, 02 Agustus 2012

Kisah majusi Masuk Surga karena memuliakan bulan Ramadhan

Ada seorang laki-laki beragama majusi, dia termasuk pemuka agama. Disegani dan dihormati oleh kaumnya.
Suatu waktu ramadhan, anak laki-lakinya yang juga pemeluk majusi, ikut membantu ayahnya berjualan sayur di pasar. Sang ayah meskipun tidak berpuasa spt layaknya muslim, tapi dia tidak makan bila diketahui orang lain. Beda dengan si anak, dengan santainya dia makan di tengah pasar.
Melihat hal tsb, sang ayah segera memukuli anaknya, sambil berkata, “Hai anak bodoh, apa kamu tidak tahu kalau sekarang adalah ramadhan? Apa kamu tidak tahu kalau sekarang umat muslim sedang berpuasa? Kenapa kamu menyakiti umat muslim dengan makan di tengah pasar? Meskipun bapakmu ini majusi, tapi aku tak pernah menyakiti umat muslim. Aku menyukai mereka. Andai aku bukan pemuka majusi, mungkin sudah sejak dulu bapakmu ini muslim. Aku menyukai ramadhan dan mengagungkannya, hingga bapakmu tidak pernah makan di waktu siang.”
Sambil memarahi lelaki majusi menghajar anaknya hingga babak belur, di tengah pasar, disaksikan puluhan orang.
Seorang ulama’ berkata, “Setelah majusi meninggal, aku bermimpi bertemu dengannya, dia sedang berada di taman surga. Aku heran, kemudian akupun bertanya, hai bukankah kamu beragama majusi, bagaimana bisa kamu masuk surga?
Dia menjawab, “Sewaktu aku sakaratulmaut, malaikat izrail datang dan mau mencabut nyawaku. Tiba-tiba terdengarlah olehku suara panggilan, “Hai izrail, jangan kau cabut nyawa hambaku dalam keadaan kafir, tapi islamkanlah dia dahulu.” kemudian, malaikat izrail mengajariku syahadat, akupun membacanya. Dia ajari aku shalat, akupun melakukan shalat.
Izrail berkata, “Sungguh, kamu mendapat pertolongan dari Allah karena kecintaanmu pada umat muslim, serta kau menghormati bulan ramadhan.”
Dan setelah itu dia sang izrail mencabut nyawaku.”
Ref: Zubdatul majalis


EmoticonEmoticon